Mari...

Berbagi adalah kesempatan saat kebersamaan sebelum datang saat kesendirian...

Senin, 10 Agustus 2009

Mencoba untuk "Hidup"

Hidup adalah perjuangan, katanya....tapi bagi ku hidup adalah detakan jantung dan hembusan nafas, karena ketika itu semua telah tiada, perjuangan pun tak ada, apa sih yang kita punya??? Dalam sebuah perjuangan tentunya ada yang unggul dan ada juga yang tersisihkan. Namun menurutku tidak selamanya yang menang itu adalah yang terbaik, karena dalam satu kemenangan ada satu faktor...."keberuntungan". Sebuah tim sepak bola menang dalam pertandingan, bisa saja dikatakan beruntung saja tim itu memiliki materi pemain yang lebih berkualitas, atau dia beruntung saja mempunyai lawan yang kemampuannya lebih jelek. Seorang siswa di kelas, dia menjadi juara kelas, beruntung saja dia lebih rajin dari yang lainnya, dan atau beruntung saja teman-teman yang lainnya lebih malas belajar ketimbang dia.
Untuk yang tersisih, begitu susah untuk dapat menerima itu semua dan wajar saja, karena yang namanya manusia pastilah manusiawi dan segala yang manusiawi itu cenderung bersifat jelek. Hanya satu kata yang selalu terucap "sabar", memang benar itu adanya. Namun satu lagi disni, jangan sampai terjebak dengan yang namanya sabar, terkadang kita terbentuk oleh ungkapan " kesabaran manusia itu ada batasnya". Itu betul dan tidak salah, namun tanpa sadar bahwa ungkapan itu membatasi makna dari kata "sabar" itu sendiri, ingat bahwa "tuhan itu dekat dengan orang-orang yang sabar", ini artinya sabar itu tidak terbatasi. Ungkapan bahwa sabar itu ada batasnya meskipun tidak salah tapi jika dikaji ternyata didalam nya ada bisikan iblis yang ingin berusaha membatasi makna dari kata sabar itu sendiri dan akhirnya menjerumuskan. " ya gampangnya setelah sabar itu bertemu dengan batasnya, maka menjadi tidak sabar, dan ini berarti tuhan tidak menjadi dekat, kurang lebih begitu......